Thursday, August 7, 2014

Penyusunan Struktur Hirarki


Sistem yang kompleks dapat dengan mudah dipahami kalau kita memecahkanya menjadi berbagai elemen yang menjadi elemen-elemen pokoknya, menyusun elemen-elemen tersebut secara hierarkis. Kemudian menyusun atau mensintesis pertimbangan kita tentang relatif pentingnya elemen-elemen tesebut pada setiap tingkat hierarki kedalam seperangkat prioritas menyeluruh.  
Hierarki merupakan alat mendasar dari pikiran manusia. Mereka melibatkan pengidentifikasian elemen-elemen suatu persoalan, mengelompokan elemen-elemen itu kedalam beberapa kumpulan yang homogen, dan menata kumpulan-kumpulan ini pada tingkat-tingkat yang berbeda.  Hierarki yang paling sederhana berbentuk linier, yang naik dan turun dari tingkat yang satu ketingkat yang lain. Hirarki yang kompleks berupa jaringan (network) dengan berbagai bentuk elemen yang saling berinteraksi.
Pada dasarnya ada dua macam hirarki, yaitu hirarki struktural dan hirarki fungsional.  Pada hirarki struktural, sistem yang kompleks disusun ke dalam komponen-komponen pokoknya dengan urutan menurun menurut sifat struktural mereka.  Misalnya, hirarki struktural alam semesta akan menurun dari galaksi ke konstelasi, sistem tata surya, ke planet, dan seterusnya menurun ke atom, inti, proton dan netron.
Sedangkan, hirarki fungsional menguraikan sistem yang kompleks menjadi elemen-elemen pokoknya menurut hubungan esensial mereka.  Solusi konflik kepentingan dalam hal bis sekolah dapat disusun menjadi beberapa kelompok, misalnya menurut pihak utama yang berkepentingan (masyarakat mayoritas, minoritas, pejabat kota, pemerintah), kelompok sasaran pihak yang berkepentingan (pendidikan anak, mempertahankan kekuasaan), dan berbagai alternatif hasil (memakai bis sekolah seluruhnya, sebagian, atau tidak sama sekali).  Hirarki fungsional ini yang menjadi pokok perhatian dalam AHP.Tidak ada aturan yang pantang dilangar untuk menyusun hierarki.  Ancangan dalam menyusun hierarki bergantung pada jenis keputusan yang perlu diambil. 
Dalam menyusun hierarki kita harus memasukan rincian yang relevan yang cukup untuk mengambarkan persoalan itu seksama mungkin.  Pertimbangkanlah lingkungan sekitar itu.  Identifikasikanlah masalah-masalah atau sifat-sifat (atribut) yang anda rasa membantu penyelesaian.   Menata tujuan, sifat, permasalahan dan pihak yang berkepentingan dalam suatu hierarki mempunyai dua makna memberi pandangan menyeluruh terhadap berbagai hubungan kompleks yang melekat pada situasi, serta, memungkinkan si pengambil keputusan menilai apakah ia sedang membandingkan masalah-masalah dengan derajad besaran yang sama dalam hal bobot atau pengaruh terhadap solusi.
Jika persoalanya adalah memilih alternatif, kita dapat memulai dari tingkat dasar dengan menderet semua alternatif itu.  Tingkat berikutnya harus terdiri atas kriteria untuk mempertimbangkan berbagai alternatif tadi.  Dan tingkat puncak haruslah satu elemen saja, yaitu fokus atau tujuan menyeluruh.  Di sana kriteria itu dapat di bandingkan menurut pentingnya kontribusi masing-masing.
Jumlah tingkat dalam suatu hierarki tidak ada batasnya jika kita tidak mampu membandingkan elemen-elemen dalam satu tingkat terhadap elemen-elemen dari tingkat lebih tinggi berikutnya, kita harus bertanya, terhadap apa elemen-elemen tadi bisa dibandingkan. Lalu mengupayakan suatu tingkat antara, yang berarti pemecahan elemen-elemen dari tingkat yang lebih tinggi yang berikutnya tersebut.  Jadi, satu tingkat baru sudah dimasukan untuk memudahkan analisa pembandingan dan untuk meningkatkan kecermatan pertimbangan.  Ingat, bahwa sekali hierarki telah disusun, bukan berarti harus tetap kaku begitu.  Kita selalu dapat mengubah beberapa bagianya kelak untuk menampung kriteria baru, yang baru berfikir, atau yang dianggap tidak penting ketika kita pertama-tama merancangnya.

No comments:

Post a Comment

Sertifikasi Ekolabel Pada Industri Kertas

Terdapat beberapa kriteria yang harus dilakukan oleh sebuah industri apabila ingin mendapatkan sertifikasi ekolabel, hal ini termasuk dalam ...